Minggu, 12 Juli 2015

Sebut saja namaku Adrian, aku berusia 25 tahun saat kisah ini terjadi. Kisahku mungkin klise, aku jatuh cinta pada seorang wanita bernama citra. Dia adalah adik kelasku saat kami masih sekolah di SMA yang sama. Saat kelas tiga, dia pindah ke kota lain. Tetapi takdir mempertemukan kami kembali di jakarta, saat aku berangkat kerja.

Ada satu hal yang selalu aku simpan dalam hatiku, aku jatuh cinta padanya. Sejak masih duduk di bangku SMA, aku selalu curi-curi pandang ketika jam istirahat. Kadang aku sengaja pamit ke toilet hanya untuk melihatnya bernyanyi saat kelasnya ada pelajaran menyanyi. Walaupun hanya menatapnya selama 5 menit, rasanya kebahagiaanku penuh sepanjang hari.

Remaja selalu malu-malu mengungkapkan isi hatinya, apalagi aku yang memang punya sifat pemalu. Hampir tidak ada sinyal cinta yang aku kirim padanya. Aku tidak seberani teman-temanku yang bisa titip salam atau terang-terangan mengatakan suka pada wanita yang mereka suka. Jadilah aku memendam perasaanku. Mungkin ini masih cinta monyet, yang akan memudar seiring berjalannya waktu. Dan suatu saat kelak, aku akan benar-benar jatuh cinta di tingkat yang lebih serius dengan wanita lain.

Nyatanya perkiraanku salah. Walaupun udah bekerja aku sempat berpacaran dengan wanita lain ( DIAN ), aku tetap meletakkan kenangan akan CITRA dalam hatiku. Singkat cerita, saat aku Berangkat kerja, aku bertemu lagi dengan citra.

Takdir tersebut membawaku pada rahasia yang terpendam. Hatiku kembali berdetak, kembali merasakan indahnya jatuh cinta hanya dengan menatap kedua matanya. Perasaan yang tidak pernah aku rasakan dengan dian.

Beberapa kali kami berpapasan di jalan yang sama, Dia masih citra yang ramah dan suka menyapa. Hubungan kami tetap dekat, tapi tetap saja, tidak ada keberanian untuk mengungkapkan rasa cintaku padanya. Bagaimana aku bisa menyatakan perasaanku, ada Dian yang masih menjadi pacarku. Egois memang, aku bahkan sering merasa bersalah pada Dian, tapi aku tidak bisa membohongi hatiku. Jika saja Citra mengajakku untuk jadi kekasihnya, atau bahkan suaminya, aku tidak akan menolak.

Sayangnya, takdir yang mempertemukan kami harus berakhir. Suatu hari, di sebuah musim penghujan di akhir bulan Desember, Citra mengalami kecelakaan,dia tertabrak mobil Dan kepalanya terbentur keras menghantam trotoar, dan 1 minggu dia dirawat di UGD, tetapi allah berkehendak lain,,dan nyawanya tidak tertolong,Dia pergi untuk selama-lamanya.

Duniaku hancur,

setiap inci tubuhku menjerit akan kepergiannya,

aku bahkan tidak bisa lagi merasakan sakitnya hatiku,

seolah ada bagian tubuhku yang hilang,

jika diibaratkan, aku bagai guci yang pecah berkeping-keping.

Aku hadir dalam pemakamannya.
Aku hadir dalam setiap acara doa yang dilakukan keluarganya setiap malam.

Di duka yang teramat sangat, ibu Citra memintaku untuk menemaninya, setelah para tamu pulang."Mas, Mas kamu temannya Citra yang namanya Adrian kan?" ujar wanita tua itu. Aku bisa melihat ada duka mendalam di balik senyumnya.

Aku mengangguk, lalu wanita itu mengajakku ke sebuah ruangan, yang menurutnya adalah kamar Citra.

Wanita itu menceritakan sebuah rahasia yang tidak aku ketahui. "Anak ibu.. Citra, dia pernah bilang bahwa dia suka dengan Adrian, cinta," lanjutnya.

Detik demi detik berlalu, aku mendengarkan pengakuan ibu Citra bahwa putrinya ternyata memendam rahasia. Ternyata selama ini Citra melakukan hal yang sama denganku, diam-diam merahasiakan perasaannya. Bahkan sejak masih di bangku SMA.

"Waktu itu Citra pernah bilang, sekarang citra sudah punya pacar, mungkin harus menunggu nak citra putus dulu, baru dia berani jujur," lanjut ibu citra dengan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.

Aku tidak bisa menahan air mataku, aku menangis di di bawah kaki ibu Citra. Aku menangis hingga dadaku terasa ingin meledak.

Aku menyesal,

sangat menyesal.

Aku tidak sempat mengatakan bagaimana perasaanku padanya.

Hingga detik ini, penyesalan itu masih ada.
Masih mengganjal di dalam lubuk hatiku yang terdalam.
Rasanya bahkan jauh lebih berat dibandingkan saat Citra masih hidup.

Kau bisa mendengar doa-doaku tiap malam, CITRA?

Aku merindukanmu.

NOTES ;

(¸.•¨¯`* Jodoh,  rezeki,  maut, adalah rahasia-Nya, namun apabila kita tidak mengupayakannya maka Jodoh dan rezeki itu tidak akan pernah datang kepada kita. maka jemputlah jodohmu. Sebab jodohmu adalah rezekimu, namun rezekimu bukan merupakan jodoh.

(¸.•¨¯`*  Jika  jodoh datang menghampirimu dan merasakan dia selalu bersemayam di hati kita, maka dekatkanlah dan eratkanlah jodohmu itu, panggil dan sapalah dia. Sebab Allah telah memilihkan jodohmu untuk dia. Wanita yang baik pastilah mendapatkan pria yang baik,, begitu pula sebaliknya ! 

(¸.•¨¯`* Jangan kedepankan rasa egomu sebab Allah murka dengan egomu, sehingga setan dan iblis pun dengan senang hati menyelimuti hatimu sehingga membuat egomu menjauhkan jodohmu sendiri. 

(¸.•¨¯`* Tidak ada kamus dalam kehidupan jika seorang wanita harus terlebih dahulu menghubungi si dia, maka harkat dan martabatnya akan jatuh, begitu pula sebaliknya tidak ada nilai kelebihan jika seorang pria menghubungi wanita terlebih dahulu. Namun semuanya tergantung pada individu masing-masing...! Mau dilihat dari sudut pandang yang bagaimana sehingga harkat dan martabat kita jatuh, malu, dan merendahkan diri dihadapan orang lain...!!

(¸.•¨¯`*   Penyesalan selalu datang terlambat, jika penyesalan datangnya di depan maka manusia tidak akan pernah tahu bagaimana pengorbanan, bagaimana bentuk perjuangan, bagaimana bentuk derita, dan bagaimana rasanya sakit hati, dan bagaimana bentuk ujian dan cobaan ditimpakan kepadanya...

(¸.•¨¯`*   Hidup itu indah apabila kita saling mencintai, namun keindahan tak akan sempurna jika keduanya atau salah satu di antaranya hanya memendam perasaan saja.

(¸.•¨¯`*  Kunci kebahagiaan yang khakiki adalah munculnya naluri kejujuran setiap insan.

(¸.•¨¯`*  Putus cinta emang udah biasa, namun cinta terpendam tersiksa sampai mati...

(¸.•¨¯`* Kisah ku di atas setidaknya menginsipirasi kalian, bagaimana usaha kita dalam menjemput jodoh. 

(¸.•¨¯`* Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding menyimpan perasaan mendalam pada seseorang. Pengakuan itu belum sempat terucap, tetapi dia yang aku cintai sudah pergi selamanya. Dia pergi tanpa tahu bahwa aku mencintainya.

. Salam santun sahabat pena .

Cr> admin